Empat tahun yang lalu, di kampus itu, seorang laki-laki mengikuti acara wisuda dan mendapatkan gelar S.ST, dan itu adalah saya. Bagi yang belum tahu, S.ST itu singkatan dari Sarjana Sains Terapan. Keren banget yah bahasanya, seakan-akan artinya adalah seseorang tersebut mampu menerapkan ilmu sains untuk kepentingan umat manusia di bumi ini. Hooaammps berat banget gelarnya. Percayalah saya bukan tipe orang seperti itu. Jika S.T itu diibaratkan lulusan SMA, maka S.ST itu lulusan SMK. Jadi silahkan imajinasi sendiri bagaimana cara perkuliahan kita.
Saya lulusan Elektronika, bekerja di perusahaan sebagai Maintenance. Orang-orang memanggil kami Engineering. Meskipun saya kurus dan badannya kecil tapi Trust Me I'm an Engineer. Saya cuma mau share sedikit bagaimana ketika masuk di dunia kerja, berarti kita masuk ke langkah kehidupan berikutnya. Berpijak di kedua kaki sendiri, bertahan, berkembang, demi kehidupan yang lebih baik.
Ketika di dunia kerja, perusahaan tidak akan menyesuaikan diri terhadap kita. Tapi kita lah yang harus menyesuaikan diri terhadap perusahaan. Mau tak mau. Dan dilarang cengeng.
Contoh kecilnya, di bagian maintenance seperti saya. Tidak mungkin kegiatan maintenance hanya di bagian elektronika saya. Perusahaan tidak akan mau membayar untuk itu. Maintenance juga ada bagian listrik, kontrol, mesin, refrigerasi dll. Maka dibutuhkan pemikiran terbuka, harus selalu belajar dan meng upgrade skill baik soft maupun hard. Terus belajar, terus belajar, terus belajar. Untuk orang yang berpikir limitasi, mungkin akan menganggap lebih baik cari pekerjaan yang sesuai dengan bidang nya, kenapa kok repot. Hidup itu pilihan. Rezeki orang siapa yang tahu. Saya hanya ingin membuka pikiran, bayangkan kita sudah mempelajari satu bidang, dan kita mempelajari bidang lain, mempelajari bidang lain lagi. Tak ada ilmu yang tak berguna. Everyday is learning. Never be full. Saya menyebutnya Engineer Setengah Penuh.